LAUNCHING WISATA EDUKASI BERBUDAYA TERASIRING
Spread the love

Dalam rangka mewujudkan Desa Binangun sebagai Desa yang mandiri dan sejahtera maka Desa Binangun berketetapan untuk mengembangkan potensi dan kelestarian alam yang ada di desa.dan perlu disadari bahwa keberhasilan desa adalah merupakan partisipasi dari masyarakat secara keseluruhan dan langsung akan dirasakan oleh masyarakat, maka dari itu potensi dan kekayaan alam serta budaya yang ada di desa sangat perlu untuk dilestarikan dan dikembangkan.

Berangkat dari potensi alam dan budaya yang ada didesa yaitu, Lahan Wisata Terasiring, Seni Budaya, Upacara Ritual Adat Desa Binangun, produk-produk UMKM yang sudah mulai dikenali banyak orang mendorong desa Binangun untuk mengembangkan diri menjadi Desa Wisata.

Terasiring, sebuah lahan TKD (Tanah Kas Desa) yang  dirintis pada tahun 1968. Masa pembangunan Terasiring kurang lebih berlangsung selama tiga tahun. Pada masa itu dikenal dengan istilah Proyek Blegur, karena upah dari pengerjaannya berupa Blegur. Blegur dalam bahasa indonesia dikenal dengan nama juwawut, atau sekoi, yakni sejenis serealia berbiji kecil yang pernah menjadi makanan pokok masyarakat Asia Timur dan Asia Tenggara sebelum budidaya padi dikenal orang.

Pada tahun pertama, yang dilakukan adalah membuat terasering atau sengkedan, kemudian pada tahun 1970 dimulai “Penghijauan”. Semua bibit pohon penghijauan  didapat dari perhutani, dan saat itu seluruh masyarakat gotong royong bersama-sama membangun Terasering agar dapat jadi tempat yang lebih nyaman dan baik serta menghadirkan hidup masyarakat yang gemah ripah loh jinawi.

Pada tahun 1972, Desa Binangun mengikuti lomba penghijaun, dan Terasering sebagai ikonnya, pada ajang tersebut meraih juara II di tingkat provinsi. Seluruh usaha dan doa dari pembangunan Terasering terjawab indah. Dari kemenangan tersebut, Desa Binangun mendapat hadiah Listrik Diesel. Banyak prestasi lain yang diraih, seperti di tahun 1976 mendapat juara III dalam lomba desa. Terasiring juga kembali aktif mengikuti lomba penghijauan di tahun 1982.

Dari histori tersebut, saat ini tengah dicanangkan rekonstruksi Wisata Terasering, yakni wisata edukasi berbudaya. Terasiring adalah wujud dari cinta dan dukungan terhadap kearifan lokal, yang secara tidak langsung akan berdampak baik bagi kesejahteraan masyarakat Desa Binangun.